Posted by Elang Putri on Jumat, 13 Juni 2008
Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku
Pada jagad raya kecil dihatiku yang kekal
Karna ia terlalu sulit dikendalikan, terlalu rumit untuk kupahami
Disana, dibalik kulit itu, memang tersimpan jutaan harapan
Seperti suara percikan air yang lirih, kuberkata: ‘’dimanakah kau kini harapan itu!’’
Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku
Pada cinta, yang kini singgahh, disela katub-katub asaku
Karna ku belum bisa bahagiakanmu…
Dimanakah aku kini, diatas bukit harapan, tak berpuncak
Di jalan kehidupan, tak bertitik
Kembali kuberkata: ‘‘dapatkah aku?’’
Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku
Soal darah yang mengalir tanpa hadirmu kini…
Soal tulang yang menyangga, tanpa bias ku memelukmu
Soal otak yang tak pernah hilang dari ingat namamu
Yang membawaku pada kesamaran hidup yang semakin kerontang
Terseret angin, dipadang tak berpasir….hanya kaulah tulang rusukku
Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku
Pada tangan yang tak bias menjamahmu
Pada hati, pada apa saja ditubuhku…
Sumpah! Aku inginkan Lia
Aku haus hadirnya
Agar tubuhku tak menuntutku!
Agar aku bisa jelaskan semua!!
nur fahmi magid